Menurut Pramesthi Indo Juniarti, S.Hut dari Artikel DLHK Provinsi Yogyakarta, berikut ini Jenis Jenis Lebah Madu yang Banyak ditemukan di Indonesia,

According to Pramesthi Indo Juniarti, S.Hut from the DLHK Yogyakarta Province article, the following types of honey bees are found in Indonesia,

1. Lebah Lokal (Apis cerana)

Penyebaran lebah madu jenis lokal ini terdapat hampir diseluruh daerah di Indonesia. Produksi madu untuk lebah jenis ini antara 6-12 Kg per tahun untuk setiap koloni.

The distribution of this local type of honey bee is found in almost all regions in Indonesia. Honey production for this type of bee is between 6-12 Kg per year for each colony.

2. Lebah Unggul (Apis Mellifera)

Lebah unggul mulai diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1841 dan berkembang hingga saat ini. Jenis lebah madu ini menjadi favorit para peternak lebah. Hal tersebut disebabkan karena produksi madu jenis ini tergolong sangat tinggi yang dapat mencapai 35-40 Kg per tahun per koloni. Selain itu, dari aspek budidaya lebah jenis unggul mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap berbagai jenis iklim sehingga potensi hijrah lebah lebih minim.

Superior bees have been introduced in Indonesia since 1841 and have grown to this day. This type of honey bee is a favorite of beekeepers. This is because the production of this type of honey is very high which can reach 35-40 Kg per year per colony. In addition, from the aspect of cultivation, superior types of bees have good adaptability to various types of climate so that the potential for bee migration is minimal.

3. Lebah Liar (Apis Dorsata)

Lebah Liar Hanya Terdapat di Hutan Daerah Sub Tropis dan Tropis Asia. Lebah Jenis Ini Sampai Saat Ini Masih Belum Dibudidayakan Karena Sifatnya yang Sangat Liar dan Galak. Ukuran Tubuh Lebah Liar Lebih Besar dibandingkan Lebah Jenis Lain. Sengatan Lebah Ini Pun Lebih Menyakitkan Apabila dibandingkan dengan Jenis Lebah Madu lainnya. Produksi madu lebah liar masih langsung diambil dari hutan. Biasanya lebah liar membuat sarang secara tunggal dan bergantung pada cabang pohon atau ditebing. Produktivitas madu bisa mencapai 50-60 Kg per pohon.

Wild bees are only found in the forests of sub-tropical and tropical Asia. This type of bee is still not cultivated because it is very wild and fierce. The body size of wild bees is larger than other types of bees. This bee sting is also more painful when compared to other types of honey bees. Wild bee honey production is still directly taken from the forest. Usually wild bees make nests singly and depend on tree branches or cliffs. Honey productivity can reach 50-60 kg per tree.

4. Lebah Lanceng (Apis Trigona)

Lebah lanceng merupakan lebah dengan ukuran tubuh paling kecil dibanding jenis lainnya. Lebah jenis ini relatif jinak dan tidak memiliki sengat. Produksi Madu jenis ini relatif sedikit yaitu 1-3 kg per tahun untuk setiap koloni. Sedangkan Produksi Propolis sekitar 2 kg per tahun per koloni.

Lanceng bees are the bees with the smallest body size compared to other types. They are relatively docile and have no sting. This type of honey production is relatively small at 1-3 kg per year for each colony. Meanwhile, propolis production is about 2 kg per year per colony.

Dari Berbagai Jenis Lebah diatas, Salah satu Produk yang Didistribusikan PT.LAI ke Berbagai Pasar, yaitu Lebah Unggul (Apis Mellifera). Produk ini merupakan Hasil Kerjasama dari Salah Satu Peternakan Madu yang ada di Riau.

Of the various types of bees above, one of the products distributed by PT.LAI to various markets, namely Superior Bees (Apis Mellifera). This product is the result of cooperation from one of the honey farms in Riau.

Untuk Spesifikasi Produk PT. LAI ini bisa kunjungi halaman berikut ini (See More) 

Sapi Potong merupakan jenis ternak yang mempunyai nilai jual tinggi diantara ternak ternak lainnya. Pada umumnya masyarakat membutuhkan hewan ini dikonsumsi, karena kandungan proteinnya yang tinggi. Selain menghasilkan daging yang dibutuhkan masyarakat hasil ikutannya pun seperti pupuk kandang, kulit, tulang dan lainnya dapat memberikan pendapatan sampingan dan kemungkinan pendapatan sampingan ini lebih besar daripada hasil utamanya. Kotoran sapi mempunyai nilai ekonomis karena termasuk pupuk organik yang dibutuhkan semua jenis tumbuhan. Kotoran sapi dapat menjadi sumber hara yang dapat memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi lebih gembur dan subur. Kulit sapi, dapat dijadikan sebagai bahan industri tas, sepatu, ikat pinggang, topi, jaket. Tulangnya dapat diolah menjadi bahan bahan perekat/lem, tepung tulang dan barang kerajinan atau dibuat makanan seperti sop kaki. Tanduknya dapat digunakan sebagai bahan kerajinan seperti : sisir, hiasan dinding dan sebagainya. Sementara ekornya pun masih dapat dimanfaatkan sebagai makanan khas yaitu sop buntut.

Beef cattle is a type of livestock that has a high selling value among other livestock. In general, people need to consume this animal because of its high protein content. In addition to producing meat that is needed by the community, the by-products such as manure, leather, bones and others can provide side income and the possibility of this side income is greater than the main result. Cow manure has economic value because it is an organic fertilizer that is needed by all types of plants. Cow manure can be a source of nutrients that can improve soil structure, making it more loose and fertile. Cow leather can be used as an industrial material for bags, shoes, belts, hats, jackets. The bones can be processed into glue, bone meal and crafts, or made into food such as foot soup. The horns can be used as craft materials such as: combs, wall hangings and so on. While the tail can still be used as a typical food, namely oxtail soup.